Tidak
terasa satu tahun sudah perjalanan hidup saya bersama Unit Pengelola Kegiatan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan Kecamatan Puring atau yang sering disingkat UPK PNPM Mandiri
Perdesaan, program
unggulan pemerintah untuk percepatan penanggulangan kemiskinan. Selama satu
tahun bergabung, banyak sekali menerima ilmu
dan pelajaran yang tentunya
sebagai pengalaman hidup yang sanggat berharga dan sulit dilupakan. Boleh dikatakan satu tahun ini merubah 180 derajat pergaulan
dalam kehidupan keseharian saya. Bagaimana tidak, menenggok 3 tahun sebelum
bergabung bersama PNPM Mandiri Perdesaan, saya bekerja sebagai Visual Manager
disebuah perusahaan ritel terbesar di kota Kebumen. Ada beberapa perbedaan yang
mencolok antara dulu dengan sekarang. Dulu kesehariannya harus bertemu dan
berinteraksi dengan 150 karyawan dan ditambah puluan SPG atau Seles Promotion
Girl yang notabene 75% nya adalah kaum
hawa yang harus berpenampilan cantik dan menarik untuk mendongkrak penjualan produk-produk
yang dipasarkan. Dan sekarang bersama UPK PNPM Mandiri Perdesaan, dengan
program Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) dan Usaha Ekonomi Produktif
(UEP) yang merupakan program unggulan pemerintah untuk percepatan
penanggulangan kemiskinan, tentunya saya banyak bergaul dengan masyarakat
didesa yang mempunyai berbagai karakteristik yang unik dan menarik, namun
pengalaman ini membuat saya lebih bangga karena mempunyai kesempatan menjadi
bagian untuk membangun, mengenal dan bersosialisai dengan masyarakat diseluruh desa
di Kecamatan Puring yang tercinta.
Ada
beberapa fakta unik yang terjadi dan yang saya alami semenjak bergabung dengan
UPK PNPM Mandiri Perdesaan bersama kelompok SPP maupun UEP :
- Kelompok
atau seseorang yang datang mengajukan proposal pinjaman SPP atau UEP di
UPK dengan mengunakan seribu bahasa atau janji-janji manis dalam
mengembalian pinjaman maka biasanya kelompok itu mempunyai kecenderungan akan
menunggak. Di UPK Kecamatan Puring menyebut atau mempunyai rumus Panjang X
Lebar = Nunggak / PxN=N.
- Saat
pencairan hampir 30% anggota kelompok mempunyai masalah pada mata. Hal itu
biasanya terjadi saat penandatanganan Surat Perjanjian Kredit (SPK) ,
seseorang anggota kelompok biasanya mendekatkan matanya ke berkas
pencairan yang akan ditandatanggani atau berkata kepada Petugas UPK bahwa
matanya sudah tidak dapat melihat dengan jelas. Tapi hal ini juga
mengindikasikan bahwa untuk teteap produktif, kelompok usaha RTM tidak
terbatas oleh usia dan keadaan.
- Beberapa anggota kelompok juga memiliki tanda tangan yang unik,
sebagian anggota kelompok mempunyai tanda tangan unik seperti dengan
menulis namanya sendiri dengan mengunakan huruf latin maupun kapital. Tapi ada yang
paling unik yaitu tanda tangan ibu Saodah, seorang anggota kelompok SPP Kelompok
Melati dari desa Waluyorejo. Ibu kelahiran Kebumen pada tanggal 01 Juli
1956 ini mempunyai tanda tangan
layaknya menulis angka satu atau huruf i ( i ), hanya membuat garis tegak
lurus dari atas ke bawah. Pada bulan Maret 2012 Kelompok Melati kembali
mencairkan perguliran SPP, dan ibu Saodah dengan tanda tanggan garis tegak
lurusnya meminjam dengan nominal Rp.6.000.000,-. Disini membuktikan bahwa masyarakat
di desa masih memiliki rasa percaya kepada orang lain dan teposliro yang
tingi dalam bergaul.
Tentunya masih banyak sekali hal yang unik dan menarik yang terjadi dalam
melaksanakan program PNPM Mandiri Perdesan yang telah kita laksanakan. Menjadi
harapan kita semua, bahwa Program PNPM ini mampu membuka kelompok usaha
kreatif, meningkatkan kuwalitas pendidikan dan ketrampilan dengan pelatihan
pelatihan, menambah keterbatasan modal bagi kelompok usaha guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Namun perlu kita sadari bersama bahwa Modal bukan
satu-satunya penyebab kemiskinan masyarakat, namun ketrampilan, keinginan,
keyakinan, dan tanggungjawab juga merupakan faktor yang mempengaruhi
keberhasilan usaha sehingga mampu keluar dari kemiskinan. Dengan Program PNPM
ini kita upayakan bersama untuk mengentasan kemiskinan ke depan, kerena program
ini sangatlah tepat dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan rumah tangga
miskin berbasis topologi wilayah. Strategi pengentasan kemiskinan tidak lagi
hanya mengandalkan dengan pemberian modal, tapi telah dirancang sebuah program
yang input, proses serta output dibantu dan didampingi oleh pihak pelaksana
program yang memungkinkan orang miskin dapat membangkitkan kreatifitas diri
dalam bekerja dan berkarya.
Cerita Unik Untuk Lomba Karya Tulis Ruang Belajar Masyarakat PNPM-MP Kabupaten Kebumen
Cerita Unik Untuk Lomba Karya Tulis Ruang Belajar Masyarakat PNPM-MP Kabupaten Kebumen
0 comments:
Post a Comment